Sejarah Kota Nanga Silat.

Pada abad 14 lahir lah kerajaan silat. Dengan Raja yang pertama pangeran Agung Rengan.kemudian yang ke dua ialah Penembah TiTik Kusuma Negara., merupakan raja yg terkenal menjadi nama jalan di desa Perigi.
Dahulu namanya kerajaan jempolin panjang di ambil dari nama pedang panjang berupa jempol jari tangan.setelah itu berubah menjadi nama  kerajaan silat jempulin panjang., yg arti silat diambil dari nama paku/pakis silat. Yg berada di pesisir pantai sungai silat., yg berupa semak belukar menutupi sungai silat.sehingga org silat dikala itu untuk memasuki sungai silat harus mampu menangkis( bersilat) karna akar dan duri serta pakis ensilat yg berayun juga terbentang panjang menghalagi sungai silat.setelah banyak terjadi perperangan antar suku suku dan kelompok lain silat tetap bertahan dan menamakan daerahnya nanga silat jempulin panjang sibau masam kekayuh tua serapat tunggal. Yg mengandung makna dan arti sendiri bagi masyarakat dan juga org org di silat.
Pada Tahun 1877. Wilayah silat meluas dan menjadi kabupaten kerajaan.
Dengan Patih nya Surdipa serta pejabat pejabat lain yg berperan ., yang mengkordinir dikarnakan sepeninggal pangeran Ahmad ,.tahun 12-8-1877. Barulah tahun 11-6-1888.pangeran masjuman menjadi raja.Turun tahta tahun 25-8-1913 dan meninggal1915.
Tahun1913  piasak ,silat, ,jongkong, selimbau meminta bantuan belanda untuk berpartisipasi memerintah langsung.(sumber D Tick.). Pada tahun itu terjadi banyak kekacauan, politik,keamanan , kesejahteraan dan sebab lainnya.
1915 para dinasti perwakilan raja raja dinasti silat Abang mangku, Abg Abdul ,Nyi Niruam dan juga oleh Abg landak mengadakan Rapat di silat.
Pada tahun1928 menjadi satu kabupaten kapuas hulu( kapoeas hoofden.
Silat menjadi kedemangan.
Demang pertama demang kesah.1930...(sekitarkira)
Demang intan.1935..(s k)
Demang salam1940( sk)- 1952...
Banyak terjadi kekacauan di daerah silat...
Pada masa itu yg banyak berperan sebagai keamanan ketertiban kampung ialah salah satunya oleh Abdul Fattah yg pada waktu itu menjabat sebagai (upas)polisi  di kedemangan.mengurusi hal adat tata cara adat di silat karna banyak nya keluarga yg terbanyak di silat.
Semenjak sistem kerajaan berakhir org banyak yg tidak tinggal di pusat lagi.
pada tahun  1893-1937 kampung perigi terdiri dari 17 rumah saja.kampung baru 7 buah . pangeran 2-3 buah..
Pada tahun1960 an kampung perigi 35 buah daerah pasar dan daerah wan wan 10 buah kampung baru 20 buah pangeran 7 buah .,belum jadi desa.
Pada tahun 1953.. silat menjadi kecamatan.
Yg mengurus hal adat budaya pengamanan wilayah dari hal jepang , belanda dan pembrontakan lainnya ialah H.muhamad fattah. Merupakan penghulu silat. Yg dikala itu mengadakan hubungan kewilayah luar seperti sambas ,sintang.dll.dan ke daerah pedalaman silat kec .sekitar meski kedemangan serta kec .lain..wilayah suku silat  masih di urus oleh beliau.memiliki buku adat untuk patokan adat dan tata cara budaya upacara lainnya.
Di saat itu bnyak terjadi kekacauan seperti konfrontasi indonesia - malaysia.
PKI meletus lari ke perbatasan 1965..
Perang paraku..
1973 hancur badau perang paraku.zaman gawat darurat.pada tahun 1974 barulah agak aman.
Dikala itu juga saudara muhamad fattah  yaitu Mat nur fattah ikut berpartisipasi dlm pembelaan tanah air mengantar tentara indonesia berperang dgn motor air..ikut mengawasi keamanan..pada zaman itu lah banyak kesensaraan beras bercampur dgn kaca..makanan kuda..yg di jual..tidak lancarnya perdagangan..kemana mana di  periksa surat jalan..dan pada tahun 1975.agak aman dari perperangan..serta adanya listrik masuk ke silat.pertama kali di kapuas hulu Tahun 1973.
Para tentara Dan polisi sering singgah dan bermalam di rumah H.Muhamad Fattah.dan mat nur fattah.ada tempat untuk diam tentara di depan rumah akan tetapi keadaan masih kurang mencukupi., sebelum berangkat pergi ke semitau , putusibau dan daerah lainnya.
Tidak ada masalah perang lagi yg ada hanya masalah batas ukur tanah, sengketa antar masyarakat dan hal tata cara adat budaya lainnya.selepas dia meninggal thn 1989. Selaku kepala desa.dan pengurusan lainnya..segala hal adat istiadat. Tata cara adat di warisi kepada ibunda Nur hayati oleh sebab itu dalam hal acara adat..dan pernikahan nya dia memakai baju adat daerah silat,. Mengurusi masyarakat.,ketua PKK. Dan lain lain.setelah  ibunda Nur hayati wafat ..segala hal adat istiadat .pusaka turunan buku buku adat ,bukti sejarah. Bukti hak adat, adat budaya suku silat selanjutnya di pegang oleh Abdul Marwan sampai sekarang.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sejarah Nanga Silat Kepala Moyang di Kecamatan Silat Hilir dan Sekitarnya

Kerajaan Silat jempolin Panjang (kapuas hulu.)